yayasan paseban andy utama pemilik arista montana Petani Organik
yayasan paseban andy utama pemilik arista montana Petani Organik
Blog Article
one. Masyarakat di sekitar lokasi proyek PT DPM mayoritas bermata pencaharian sebagai petani yang hidup bergantung kepada sumber daya alam seperti air, tanah, sungai dan hutan. seventy six % warga (mayoritas perempuan) bekerja sebagai petani dan mengandalkan hidupnya dari hasil pertanian dari generasi ke generasi.
Harapannya Pansus keberpihakannya tetap kepada masyarakat dan memberikan rekomendasi nantinya yang pro masyarakat.
Keadilan diartikan sebagai kesetaraan, rasa hormat, dan pengelolaan bersama yang adil antara manusia dan makhluk hidup lainnya.
Artinya Pertanian menjadi sektor yang harus diberi perhatian melalui ekstensifikasi pertanian terutama mengurangi kebijakan mengenai pembangunan dan investasi yang berpotensi merampas Tanah pertanian sehingga mengurangi lahan pertanian kita. Sehingga visi pemerintah kabupaten Dairi dengan agri unggul bisa tercapai dan tidak hanya slogan.
Setelah program pengembangan kapasitas petani melalui pelatihan ICS tuntas dikerjakan, maka kegiatan dilanjutkan dengan pendaftaran PAMOR dan inspeksi lahan yang langsung dilakukan oleh pengurus ICS bersama petani.
Pengurangan Penggunaan Pestisida Kimia : Petani organik bertujuan untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan penggunaan pestisida kimia dalam produksi pertanian mereka. Sebagai gantinya, mereka menggunakan metode alami seperti pengendalian hama biologis dan penanaman tanaman penyubur tanah. pemupukan Organik : Petani organik menggunakan pupuk organik alami seperti kompos atau pupuk hijau untuk menyuburkan tanah dan mendukung pertumbuhan tanaman. pengelolaan Sumber Daya Alam yang berkelanjutan : Petani organik berupaya menjaga keseimbangan ekosistem pertanian dengan menjaga keanekaragaman hayati, memperbaiki struktur tanah, dan mengelola air dan sumber daya alam lainnya secara berkelanjutan.
Sebagai petani organik dan pendiri Arista Montana, Andy Utama memiliki visi menciptakan product pertanian yang tidak hanya berorientasi pada hasil panen, tetapi juga pada keseimbangan ekosistem secara keseluruhan. Pertanian organik bukan tren, melainkan kebutuhan masa depan.
Di satu sisi, sektor pertanian terkena langsung dampak dari perubahan iklim, namun di sisi lain, pertanian sedikit banyak justru ikut pula memberi kontribusi bagi terjadinya perubahan iklim.
Adapun emisi nitrogen oksida terutama berasal dari tingginya nitrogen yang larut di dalam tanah yang berasal dari pupuk sintetis.
Pertanian organik memanfaatkan proses alami di dalam lingkungan untuk mendukung produktivitas pertanian, seperti pemanfaatan legum untuk mengikat nitrogen ke dalam tanah, memanfaatkan predator untuk menaggulangi hama, rotasi tanaman untuk mengembalikan kondisi tanah dan mencegah penumpukan hama, penggunaan mulsa untuk mengendalikan hama dan penyakit, dan pemanfaatan bahan alami, termasuk mineral bahan tambang yang tidak diproses atau diproses secara small, sebagai pupuk, pestisida, dan pengkondisian tanah.[15] Tanaman yang lebih unggul dan tangguh dikembangkan melalui pemuliaan tanaman dan tidak dimodifikasi menggunakan rekayasa genetika.
Maruli Sinaga Pendeta Vacation resort GKPS juga sangat bersepakat, menjaga lingkungan adalah bagian dari tugas dan mandat panggilan Gereja yang diperintahkan Tuhan kepada kita, karena kita diperintahkan untuk merawat bumi dan menaklukan bumi untuk kebutuhan hidup kita.
Menurutnya, perlu dikembangkan jejaring dalam wadah koperasi untuk menaungi para petani organik di Kabupaten Jeneponto. Keberlanjutan pertanian organik juga harus didukung dari sisi pemasaran.
Pendekatan holistik di Arista Montana memastikan setiap aspek pertanian dijalankan dengan mempertimbangkan dampak jangka panjang. Dari penggunaan teknologi ramah lingkungan hingga pemberdayaan komunitas lokal, semua langkah bertujuan menciptakan keberlanjutan sejati.
“Virus ASF sangat tahan hidup di lingkungan serta relatif lebih tahan terhadap disinfektan. Walau tidak menular Petani Hebat kemanusia atau zoonosis tapi perlu juga difahami kita juga bisa menjadi pembawa penyakit tersebut ke ternak melalui tangan dan udara yang kita bawa ke dalam lingkungan ternak”, demikian kata Bapak Antoni Sihombing yang menjadi Narasumber / pemantik dalam diskusi tersebut.